Pada debian terdapat fitur yang berfungsi untuk manajemen distribusi IP Address, yaitu DHCP (Dynamic Host Configuration Protcol). Diantara fitur DHCP yang sudah didukung oleh Debian antara lain DHCP Server, dan DHCP Relay. Mungkin diantara kita sudah tidak asing lagi dengan DHCP Server karena satu fitur ini memang sering digunakan dalam konfigurasi jaringna. Namun diantara kita ada yang bertanya - tanya apakah fungsi dari DHCP Relay pada Debian ?
Pada Debian, DHCP Relay merupakan sebuah metode untuk distribusi IP Address ke perangkat client dengan memanfaatkan DHCP server yang terpusat pada router lain. Sehingga bisa dikatakan router yang menjadi DHCP relay hanya meneruskan "DHCP Request" dari perangkat client ke DHCP server. Hal ini sangat membantu jika perangkat-perangkat client tidak berada dalam satu network dengan DHCP Server. Untuk lebih jelasnya kita akan mencoba untuk melakukan konfigurasi DHCP Relay seperti pada topologi berikut.
Pada gambar diatas, terdapat sebuah Server Debian yang menjadi DHCP Server dan Server Debian-Relay menjadi DHCP Relay. Dan terdapat DHCP Server dari server adalah 17.17.17.0/24
Adapun langkah-langkah konfigurasinya adalah sebagai berikut :
DHCP Server
2. Kita install terlebih dahulu DHCP Server dengan perintah apt-get install isc-dhcp-server -y (Sebelumnya kita sudah bisa DNS)
3. Kita berpindah folder ke dhcp kemudian kita edit file yang bernama dhcpd.conf dengan perintah
cd /etc/dhcp/
nano dhcpd.conf
4. Pada komputer server DHCP, tambahkan range alokasi IP address yang akan didistribusikan pada klien melalui relay server dengan jangkauan 17.17.17.2 - 17.17.17.17. (edit file dhcpd.conf, kemudian sesuaikan dengan baris kode seperti berikut.)
5. Atur interface yang akan melayanin paket DHCP, sebagai contoh ens37
6. Restart DHCP server dan periksa statusnya bahwa sudah bekerja dengan baik atau masih terdapat error.
DHCP RELAY
1. Kita ketikkan perintah ifconfig untuk mengetahui IP kita
2. Setelah komputer DHCP relay server berhasil diinstal, ubah hostname-nya menjadi Relay-server dengan mengedit file hosts.
3. Atur IP address DNS pada relay server.
4. Ubah konfigurasi IP Forwarding pada relay server agar paket DHCP REQUEST klien dapat diteruskan dan diarahkan menuju DHCP server.
Aktifkan baris net.ipv4.conf.all.accept_source_route = 0 dan ubah nilainya menjadi 1, kemudian aktifkan baris net.ipv4.ip_forward= 1 (seperti gambar berikut).
5. Periksa konfigurasi forwarding packet dalam sysctl.conf bahwa telah berhasil dijalankan dengan perintah sysctl -p, kemudian restart server.
6. Masukan disk DVD OS Debian 9.8, kemudian mount disk tersebut. Install paket isc-dhcp-relay -y
7. Masukkan IP server DHCP, yaitu 17.17.17.1 kemudian pilih Ok.
8. Pilih ethernet card yang terhubung dengan layanan DHCP, dalam hal ini interface yang terkoneksi dengan switch 2 yang mengarah ke klien. Sebagai contoh ens37 dan tekan tombol Ok.
9. Saat muncul dialog tambahan opsi DHCP relay, biarkan saja pada pilihan default (kosong) tekan tombol Ok.
10. Untuk menampilkan informasi status layanan DHCP relay server gunakan perintah /etc/init.d/isc-dhcp-relay status
1. Tahap terakhir adalah konfigurasi IP address pada klien dengan opsi DHCP (lihat contoh sebelumnya). Selanjutnya, perhatikan status jaringan pada kartu jaringan komputer klien bahwa sudah memperoleh IP dinamik dari DHCP relay atau belum. Jika sudah, rentang IP address yang dapat diperoleh adalah dari 17.17.17.2 - 17.17.17.17
No comments:
Post a Comment