Hai sobat Dunia IT ! bertemu lagi dengan saya kautsar, dalam penulisan saya kali ini saya akan sharing bagaimana cara konfigurasi Backup, Import, Export dan Restore pada Mikrotik.
Sebelum itu sobat sudah tau belum apa itu Backup, Import, Export dan Restore, jika belum tahu mari kita simak penjelasan dibawah.
Backup
Backup sendiri berguna untuk menyimpan data dari data utama yang kita gunakan, misalkan terjadi masalah pada router kita bisa menggunakan file backup ini. Adapun pula gunanya untuk setting router dengan skala yang sangat banyak dengan konfigurasi yang sama. Administrator tidak perlu lelah untuk setting satu-satu.
Restore
Restore sendiri berguna untuk mengelolah data file dan dijadikan data utama, ibaratkan dia mengambil file backup.
Import
Import sendiri hampir sama dengan export tetapi bedanya dia melalui CLI.
Export
Export sendiri pun hampir sama dengan backup tapi yang membedakan hasilnya, hasil dari Export ini bisa di baca sedangkan hasil yang dari backup adalah tulisan komputer.
Setelah kita memahami apa itu Backup, Restore, Export dan Impor. Kita persiapkan terlebih dahulu alat yang kita gunakan :
- RouterBoard Mikrotik (941-HapLite)
- Komputer/PC
- Kabel Straight
Saat semuanya sudah siap langsung saja kita mulai konfigurasinya.
1. Pertama-tama kita akan login seperti biasa di mikrotik, Arahkan ke router milik kita kemudian login.
2. Setelah itu kita ke menu IP > Addresses tambahkan IP dengan mengklik +
3. Kita tambahkan IP dan interface sesuai dengan yang kalian mau.
4. Bukti kalau sudah menambahkan IP dan Ether tersebut.
Backup GUI
Kita akan membackup data dari konfigurasi yang di atas.
1. Pertama-tama kita klik Files
2. Kita klik Backup, Beri nama pada backup tersebut bisa juga kita taruh password di file backup ini.
3. Ini hasil dari backupan yang kita lakukan tadi.
4. Drag and drop pada desktop kita file backupnya.
5. Kita uji coba mereset semua data konfigurasi dari router yang telah kita setting sebelumnya, ke menu System > Reset Configuration > No default ceklis > Reset Configuration.
6. Kita login kembali ke rotuer kita.
7. Langsung saja kita check terlebiih dahulu ke menu IP > Address, Nah disini IP nya kosong menandakan Reset kita berhasil.
8. Kemudian kita menu Files, kita klik file backup kita kemudian klik kanan pada backup tersebut ada tulisan restore kita klik.
9. Masukan nama file backup tersebut, kalau sudah restore.
10. System akan meminta reboot, kita yes.
11. Kita login kembali ke router kita.
12. Kemudian kita check pada menu IP > Address > terlihat sudah ada ip yang sebelumnya kita konfigurasikan.
Backup CLI
Backup CLI ini hampir sama tapi dia bedanya berbasis teks dan hasilnya pun akan beda.
1. Pertama-tama kita buka New Terminal.
2. Ketikkan perintah : export file-name=terserahanda.rsc
Ket:
Rsc : Rsc ini adalah extension yang hasil tulisan konfigurasi nya bisa terbaca beda dengan backup biasa dia tidak bisa terbaca tulisannya.
3. Kita coba check file backup nya apakah sudah ada atau belum.
4. Drag and Drop file backup tersebut ke desktop.
5. Kemudian file backup yang awal.
6. Jadi yang tersisa hanyalah backup dengan extension .rsc
7. Kita check IP nya masih ada.
8. Kita reset configuration router kita.
9. Pop-up akan muncul kita yes.
10. Kita login kembali ke router kita.
11. IP nya sudah kosong kembali karena sebelumnya kita mereset semua konfigurasi tersebut.
12. Kita ke New Terminal.
13. Masukan perintah : Import file-name=namafilebackupanda.rsc tunggu sampai proses nya selesai.
14. Kita bisa check kembali ke menu IP > Address bahwa konfigurasinya telah ter-import ke router kita.
Perbedaan hasil backup dari dua cara diatas.
1. Backup melalui GUI, bisa dilihat bahwa backup melalui GUI itu adlaah tulisan komputer yang tidak bisa kita baca.
2. Backup melalui CLI, bisa dilihat bahwa backup melalui cli dengan extension .rsc itu adalah tulisan yang bisa kalian baca dan bisa kalian ubah sesuka kalian.
No comments:
Post a Comment